Senin, 15 Oktober 2012

Batik Kekayaan Budaya Asli Indonesia

Definisi

Batik ( atau kata batik ) datang dari bhs jawa “amba” yang bermakna menulis serta “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan ‘malam’ ( wax ) yang diterapkan ke atas kain, hingga menahan masuknya bahan pewarna ( dye ), atau didalam bhs inggrisnya “wax-resist dyeing”.


Batik merupakan di antara langkah pembuatan bahan baju. Tak hanya itu batik dapat berpedoman pada dua perihal. Yang pertama merupakan tehnik pewarnaan kain gunakan malam untuk menghindar pewarnaan sebagian dari kain. didalam literatur internasional, tehnik ini dikenal untuk jadikan wax-resist dyeing.


Pengertian ke-2 merupakan kain atau baju yang dibikin dengan tehnik tersebut, terhitung pemakaian motif-motif spesifik yang mempunyai kekhasan. batik indonesia, untuk jadikan keseluruhan tehnik, teknologi, dan pengembangan motif serta budaya yang berkenaan, oleh unesco sudah ditetapkan untuk jadikan warisan kemanusiaan untuk budaya lisan serta nonbendawi ( masterpieces of the oral and intangible heritage of humanity ) sejak 2 oktober, 2009.



History Singkat Batik Indonesia


Batik dengan historis datang dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad xvii yang ditulis serta dilukis pada daun lontar. Waktu itu motif atau pola batik masih didominasi dengan wujud binatang serta tanaman. Tetapi didalam histori perubahannya batik mengalami perubahan, yakni dari corak-corak lukisan binatang serta tanaman, lambat laun berpindah pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan seterusnya. Berikut lewat penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi baju, nampak seni batik tulis layaknya yang kita kenal saat ini ini.


Type serta corak batik tradisional tergolong amat banyak, tetapi corak serta variasinya cocok dengan filosofi serta budaya tiap-tiap tempat yang amat bermacam. Khasanah budaya bangsa indonesia yang demikianlah kaya sudah mendorong lahirnya beragam corak serta type batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.
 

 Batik Yogyakarta       Batik Kraton                                                     
          batik yogyakarta                                       batik kraton


kukang 

 
Memiliki wajah lucu bukan berarti mempunyai nasib yang mujur. Setidaknya itulah yang dialami oleh satwa endemik Pulau Jawa: Kukang Jawa. Hewan primata tingkat rendah yang memiliki nama latin Nycticebus javanicus ini seringkali diburu manusia untuk dijual dan kemudian dijadikan binatang peliharaan karena wajahnya yang lucu dan menggemaskan.
Kukang adalah salah satu jenis primata. Seperti halnya satwa primata lainnya, kukang memiliki lima jari yang bisa menggenggam. Kemampuannya ini dipakai untuk menapaki ranting dan cabang-cabang pohon di hutan. Dalam hal taksonomi atau ilmu klasifikasi mahluk hidup,  satwa ini termasuk ke golongan primata tingkat rendah dengan sub ordo Strepsirrhini dan genus Nycticebus yang berarti “kera malam”.
Kukang hidup di hutan-hutan pegunungan di tiga pulau besar di Indonesia, yaitu di Jawa, Sumatera dan juga Kalimantan. Kukang memiliki cara jalan yang lambat serta ciri khas pada bentuk wajah. Pola warna yang dimiliki satwa ini juga menarik, yaitu satu garis gelap sepanjang tubuh (strip) yang mulai ada dari sekitar kepala sampai bagian belakang.
Kukang adalah hewan nokturnal, yaitu hewan yang menghabiskan aktivitasnya di malam hari. Dengan begitu tidak heran kalau kukang memiliki sepasang mata yang besar dan bulat sebagai adaptasi di kehidupan malamnya.
Saat ini, CITES, lembaga internasional yang mengurus soal keberadaan satwa liar, memasukkan Kukang Jawa ke dalam daftar 25 satwa yang terancam punah (Endangered species). Sedangkan pemerintah Indonesia memasukkan satwa ini ke dalam daftar satwa yang dilindungi. Biarpun begitu, ternyata masih ada saja ancaman bagi satwa ini.
Kukang Jawa banyak ditangkap untuk diperdagangkan. Sebelum dijual ke pembeli, biasanya para pedagang illegal mencabut paksa gigi taring kukang yang beracun untuk alasan keamanan pembeli. Tidak jarang banyak kukang-kukang yang akan dijual mengalami sakit yang parah sehingga akhirnya mati akibat luka di bagian gigi dan mulut.
Menanggapi masalah ini, pihak pemerintah melakukan penyitaan terhadap satwa-satwa liar yang diperdagangkan, termasuk diantaranya kukang. Kukang-kukang hasil sitaan ini biasanya ditampung oleh LSM pusat rehabilitasi satwa seperti IAR. Saat ini terdapat 75 individu kukang di pusat rehabilitasi IAR dan 35 diantaranya Kukang Jawa. Kukang-kukang tersebut diberikan perawatan medis, makanan , dan juga tempat hidup yang layak untuk selanjutnya dilepasliarkan.
Wajah dan tubuh kukang memang lucu dan menggemaskan sehingga banyak orang menganggapnya wajar untuk dipelihara. Akan tetapi, kukang merupakan satwa liar asli Pulau Jawa yang sedang terancam keberadaannya dibumi. Tidak seharusnya kukang diambil paksa dari habitat aslinya dan mengalami penderitaan di dunia yang tidak alami.

kintamani

Anjing Kintamani


Anjing Kintamani adalah ras anjing yang berasal dari daerah pegunungan Kintamani, pulau Bali. Anjing yang memiliki sifat pemberani ini sudah lama mulai dibiakan sehingga dapat diakui oleh dunia internasional.
Secara fenotipe Anjing Kintamani mudah dikenal, dapat dibandingkan dengan jelas antara Anjing Kintamani dengan anjing-anjing lokal yang ada, ataupun anjing hasil persilangan antara ras yang sama maupun persilangan lainnya.
Standar fenotipe Anjing Kintamani meliputi ciri-ciri umum, sifat-sifat umum, tinggi badan hingga ke gumba, dasar pigmentasi kulit, bentuk kepala, telinga, mata, hidung, gigi, bentuk leher, bentuk badan, kaki dan ekor mempunyai kesamaan. Perbedaannya pada distribusi warna bulu dan ditetapkan pada tanggal 16 Oktober 1994. Standar ini dipakai sebagai acuan dasar pada setiap kontes anjing dan pameran Anjing Kintamani dan telah mendapat pengakuan PERKIN.